Ungkapan yang biasa saya dengar
berkaitan dengan hubungan agama dan pancasila adalah “pancasila bukan agama dan
tidak bisa menggantikan agama, namun pancasila sesuai dan selaras dengan agama.
Namun beberapa hari yang lalu saya mendengar guyonan menarik dari Gus Ipul
bahwa “Tahlilan sesuai dengan Pancasila”. Bagaimana penjelasannya? Berikut saya
akan menjabarkan apa yang dipahami dan didengar dari pernyataan beliau.
1. Tahlil adalah singkatan
dari Lailaha Illallah yang artinya tiada Tuhan selain Allah, sesuai dengan sila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Dalam acara tahlil
biasanya para hadirin memakai sarung, baju koko dan songkok dengan disuguhi
makanan dan minuman yang sama oleh shohibul hajat, sesuai dengan sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Acara tahlilan dirayakan di suatu tempat dengan duduk bersama, lesehan, tanpa membedakan si kaya dan si miskin, sesuai dengan sila Persatuan Indonesia.
4.
Pimpinan tahlil biasanya
adalah tokoh atau kiai yang sudah sepuh dan memiliki wibawa yang tinggi di
tengah-tengah masyarakat, sesuai dengan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Seusai acara tahlil semua
hadirin diberikan berkat (kue dan nasi) untuk menjadi oleh-oleh bagi keluarga
di rumah, sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (zky)

Komentar
Posting Komentar